Pada
umumnya di Negara yang sedang berkembang perkembangan penduduk sangat tinggi
tingkat kecepatan perkembangannya dan besar jumlahnya.
Yang dimaksud dengan masalah
penduduk adalah :
Masalah perkembangan penduduk sangat besar si nagara berkembang
Pertambangan penduduk menimbulkan :
Ý Jumlah
pengangguran tinggi
Ý Jumlah
tenaga kerja bertambah
Ý Perpindahan
penduduk dari desa ke kota
Ý Pengangguran
dikota besar bertambah
Ý Tingkat
kemiskinan meningkat
Dinegara berkembang laju pertambahan
penduduk merupakan masalah pembangunan yang utama dan sukar diatasi, para ahli
menyarankan masalah pertambahan penduduk dinegara berkembang harus segera
diatasi untuk dapat mempercepat laju perkembangan ekonomi, yaitu dengan program
menekan laju pertambahan penduduk.
Tetapi usaha menekan laju
pertambahan penduduk menghadapai beberapa masalah, seperti :
-
Ekonomi
-
Sosial budaya
-
Keagamaan
-
Politik dan
-
Psikologi
Masalah tersebut yang menghambat
usaha menekan pertambahan penduduk dalam waktu yang singkat.
Faktor Yang Mempercepat Perkembangan
Penduduk
Perkembangan penduduk di dunia yang
jumlahnya besar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
- Jumlah penduduk yang sudah terlalu banyak pada masa
sekarang
Dalam satu abad
jumlah penduduk dunia berkembang dari 1,6 miliar menjadi 6 miliar.
Perkiraan tahun
2005 mencapai 6.420 juta
- Tingakat pertambahan penduduk yang relatif sangat
pesat dewasa ini
Dari penelitian
B. Berelson tahun 1650 -1750 laju pertambahan penduduk dunia 0,3 %, tahan 1960-an
laju rata-rata 2 %.
Pada negara
berpendapatan rendah (LIC – low income countries) periode 1976 – 2000 laju
mencapai 1,4 miliar, dan dalam proporsi penduduk dunia mencapai 60,4 %, untuk
MIC – middle income countries = 23.9 % dan untuk HIC – High income countries =
15.7 %
Faktor Yang Menimbulkan Tingkat
perkembangan Penduduk Yang Cepat
P. Bairoch membedakan perkembangan
penduduk pada negara berkembang dalam tiga tahap, yaitu :
- Periode 1900 – 1920 tingkat perkembangan penduduk
lambat
- Periode 1920 – 1950 Penurunan tingkat kematian
- Periode 1950 – 1970 bertambah laju penduduk
Dari tahapan tersebut dapat
disimpulkan :
Bahwa perkembangan penduduk sangat pesat dinegara berkembang disebabkan
noleh penurunan tingkat kematian dengan tidak diikuti oleh penurunan angka
kelahiran dan kematian, dan perpindahan penduduk dari negara lain secara
alamiah.
Transisi Demografi
Perkembangan penduduk dinegara maju
dan berkembang menunjukan perubahan keadaaan perkembangan penduduk atau
transisi demografi..
Transisi demografi dibedakan dalam
tiga tahap, yaitu :
- Tahap 1
Perkembangan
penduduk masih rendah dengan tingkat kelahiran ini, negara maju pada periode
1800 – 1850 dan untuk negara berkembang
1800 - 1950
- Tahap 2
Tingkat kematian
menurun tetapi tingkat kelahiran masih tetap tinggi, maka tingkat pertambahan
penduduk semakin besar.
Negara maju pada
periode 1850 – 1910 dan negara berkembang 1950 - 1970
- Tahap 3
Pada negara maju
tingkat kematian penurun dan tingkat kelahiran juga menurun, maka laju
pertambahan penduduk mencapai tingkat yang rendah, periode 1910 - 1970
Pada negara
berkembang, pada tahap 3 dibedakan kedalam dua keadaan, yaitu :
a.
Keadaan kasus (a)
Tingkat kematian
tidak mengalami penurunan dan tingkat kelahiran juga tidak mengalam perubahan,
jadi laju penduduk tidak berubah.
b.
Keadaan kasus (b)
Tingkat kematian
mengalami penurunan dan kelahiran juga menurun, tetapi lebih tinggi dari
penurunan tingkat kematian, jadi tingkat pertambahan penduduk mengalami proses
penurunan.
Pada dasawarsa dewasa ini
perkembangan penduduk yang cepat dan jumlahnya yang sangat besar, telah membawa
damapak terhadap :
- Struktur penduduk yang berat sebelah
- Pengangguran yang semakin serius
- Arus urbanisasi yang tinggi
Struktur penduduk
Perkembangan penduduk yang semakin
cepat menyebabkan :
- Proporsi penduduk belum dewasa bertambah tinggi
- Jumlah anggotan keluraga bertambah besar
Kondisi Negara Maju Negara
Berkembang
Bawah
15 Th 25 – 30 % 40 – 45 %
Produktif 55 – 60 % 50 – 55 %
Jumlah
anggota 1 x 1,5 x
Masalah
Pengangguran
Taksiran
dari Boiroch, jumlah tenaga kerja di Negara berkembang dari 0, 8 % pada tahun
1950 naik manjadi 1,7 % pada tahun 1970, di Negara maju berkisar 0,7 %.
Perkiraan
tingkat pertambahan tenaga kerja pada periode tahun 2000, Negara maju 0,9 % dan
Negara berkembang 2,6 – 2,8 %.
Secara umum di Negara berkembang :
- Laju perekonomian masih rendah
- Tidak mencukupi lapangan kerja
- Bersifat pada sektor pertanian
- Terdapat pengangguran terbuka dan terselubung.
Arus urbanisasi
Pembangunan ekonomi yang belum
merata disetiap wilayah dan pertambahan penduduk yang tinggi, ini menyebabkan
timbul masalah lain, yaitu migrasi penduduk desa ke kota.
Migrasi menimbulkan beberapa
masalah, seperti
- Tingkat pengangguran penuh dan terselebung meningkat
- Masalah kongesti – kesesakan
- Penyerobotan tanah
- Pembangunan rumah liar
- Perumahan yang kurang memadai – slumps
- Kriminalitas, dll
Urbanisasi di negara maju
Migrasi penduduk di negara maju
memunculkan pertumbuhan ekonomi yang harmonis atau saling menguntungkan ;
Kegiatan ekonomi dikota umumnya :
- Kegiatan bidang industri
- Pemerintahan
- Pengangkutan
- Badan keuangan
- Perdagangan.
Kegiatan tersebut membutuhkan tenaga
kerja. Di negara maju jumlah perpindahan tenaga kerja dari sektor pertaniann ke
sektor industri, jumlhanya sam besar dengan kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan oleh perkembangan kegiatan ekonomi di kota.
Urbanisasi di negara berkembang
Pada umumnya migrasi yang terjadi
berlebihan, jadi pertumbuhan penduduk di kota sangat cepat, di kota-kota negara
berkembang mencapai antar 4 – 7 %, tidak diimbangi dengan perkembangak kegiatan
ekonomi di kota.
Untuk tahun 2000 tingkat urbanisasi
di negara berkembang mencapai 42,6 %.
Urbanisasi menimbulkan :
- pengangguran terbuka
- Pengangguran terselubung
Dua hal ini yang mempertparah
tingkat pengangguran dalam suatu negara berkembang.
Jadi masalah pengangguran di kota –
kota besar di negara berkembang merupakan masalah yang harus diatasi agar laju
perkembangan ekonomi dapat dipercepat.
Pertumbuhan Penduduk Cepat
Walaupun ada kecenderungan menurun, tapi pertumbuhan penduduk Indonesia secara nasional masih tergolong cepat. Tahun 1961 - 1971, angka pertumbuhan penduduk adalah 2,1 % pertahun namun pada 1990 - 2000, sebesar 1,6 % pertahun.
Untuk mengatasi masalah ini, salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah program Keluarga Berencana (KB). "Dua anak lebih baik" adalah anjuran utama dari program ini.
Diharapkan dengan jumlah anggota keluarga yang tidak banyak, maka semua kebutuhan anggota dapat terpenuhi dan terbentuklah keluarga yang sejahtera. Sesuai dengan dua tujuan utama Program Keluarga Berencana :
a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera.
Walaupun ada kecenderungan menurun, tapi pertumbuhan penduduk Indonesia secara nasional masih tergolong cepat. Tahun 1961 - 1971, angka pertumbuhan penduduk adalah 2,1 % pertahun namun pada 1990 - 2000, sebesar 1,6 % pertahun.
Untuk mengatasi masalah ini, salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah program Keluarga Berencana (KB). "Dua anak lebih baik" adalah anjuran utama dari program ini.
Diharapkan dengan jumlah anggota keluarga yang tidak banyak, maka semua kebutuhan anggota dapat terpenuhi dan terbentuklah keluarga yang sejahtera. Sesuai dengan dua tujuan utama Program Keluarga Berencana :
a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera.
Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia sangat tidak merata, baik antarapulau, provinsi, kabupaten ataupun antara perkotaan dan pedesaan.
Contohnya saja pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia dihuni lebih dari 50% penduduk Indonesia.
Akibatnya, lahan pertanian di Jawa semakin sempit karena dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya, masih banyak lahan di luar pulau Jawa yang belum bisa dimanfaatkan secara maksimal karena kurangnya sumber daya manusia.
Tingginya jumlah migrasi ke pulau Jawa antara lain karena pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan dan pusat kegiatan ekonomi dan industri. Sayangnya, hal tersebut juga berdampak pada kota-kota besar di pulau Jawa seperti Jakarta dan Surabaya.
Kota besar seperti Jakarta dan Surabaya mengalami masalah lingkungan hidup seperti banyaknya permukiman liar, sungai yang tercemar, pencemaran udara hingga masalah sosial seperti perampokan, pencurian dan lainnya.
Persebaran penduduk di Indonesia sangat tidak merata, baik antarapulau, provinsi, kabupaten ataupun antara perkotaan dan pedesaan.
Contohnya saja pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia dihuni lebih dari 50% penduduk Indonesia.
Akibatnya, lahan pertanian di Jawa semakin sempit karena dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya, masih banyak lahan di luar pulau Jawa yang belum bisa dimanfaatkan secara maksimal karena kurangnya sumber daya manusia.
Tingginya jumlah migrasi ke pulau Jawa antara lain karena pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan dan pusat kegiatan ekonomi dan industri. Sayangnya, hal tersebut juga berdampak pada kota-kota besar di pulau Jawa seperti Jakarta dan Surabaya.
Kota besar seperti Jakarta dan Surabaya mengalami masalah lingkungan hidup seperti banyaknya permukiman liar, sungai yang tercemar, pencemaran udara hingga masalah sosial seperti perampokan, pencurian dan lainnya.